Santri Dengan Segala Keajaibannya

Hari ini tanggal 22 Oktober 2020 adalah hari kramat bagi para ksatria sarungan. Siapa ksatria sarungan ? Dia adalah Santri.

Santri dengan segala keajaibannya

Di tanggal 22 oktober santri di seluruh penjuru nusantara ikut berpartisipasi memeriahkan hari santri nasional ini. Tanggal yang bersejarah dan sekaligus menjadi titik kejayaan kehidupan pesantren.

Elemen santri dan pesantren tidak luput menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Karena memang pesantren sudah ada sejak dahulu, sejak sebelum merdekanya Bangsa Indonesia.

Ada banyak keunikan dari kang santri ini. Mulai dari pakaian yang compang camping, kemana mana sarungan pecinan, bahkan banyak juga yang ngantukan.

Itu adalah Sebagian tradisi yang telah mandarah daging dan menjadi sebuah identitas seorang santri.

Pondok pesantren adalah sebuah miniatur kehidupan masyarakat yang dimana para santri dapat mempelajari apa yang terjadi didalamnya, menjadi seorang leader atau pemimpin, memecahkan masalah, merumuskan sesuatu.

Tentu saja hal hal tersebut sulit sekali didapatkan di pendidikan formal.

Hidup di pesantren dengan segala kesederhanannya membuat para santri menjadi seorang yang prihatin.

Bahkan jika kalian pernah mendengarkan kisah santri yang tinggal di pesantren pasti banyak sekali kisah kisah menyedihkan yang diceritakan, tetapi, mereka senang menjalaninya.

Banyak sekali orang orang sukses, dan para tokoh-tokoh yang lahir dari kehidupan pesantren. Contohnya : Nadirsyah Hosen, Alwi Syihab, Habiburrahman El-Shirazy, bahkan Presiden RI ke-4 adalah seorang santri dari jawa timur, yaitu KH.Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Mengapa dengan kesederhanaan, keanehan, kekonyolan kehidupan pesantren dapat membawa para santri menjadi orang orang besar ?

Itulah keajaiban santri yang dimana peran seorang pengajar atau Kyai dan juga peran pendidikan karakter disaat dini sangat penting.

Di pesantren sekalipun mereka malas mengaji, tapi setidaknya mereka mengeyam Pendidikan karakter, Pendidikan yang ditularkan oleh para pengajar, oleh para kakak tingkatnya, menjadikan mereka mempunyai budi pekerti.

Dan jika budi pekerti sudah masuk ke dalam jiwa santri, ilmu yang lain pasti akan mengikutinya. Belum lagi tambahan dari do’a para Kyai yang tidak diragukan lagi ketajaman dan kemustajabannya.

Santri Ketika dipesantren tidak akan terlihat sekali perannya, kecuali para perungus santri, tetapi jika sudah selesai pendidikannya di pesantren dan pulang kerumah.

Dia akan menjadi emas, dia akan menjadi penerang. Tidak sedikit santri yang menjadi incaran warga untuk dijadikan mantunya. hehe

Ini sudah sangat sering terjadi. Bayangkan, santri yang hanya mengaji bahkan kadang tidur saat pengajian, menjadi rebutan warga saat mereka pulang.

Ayoo, jadilah bagian dari santri dan pesantren. Kita Bersama buktikan bahwa ksatria yang bersarung dan berpeci dapat menjadi actor dalam masyarakat.

Santri Sehat, Indonesia Kuat.

Share this post